Selasa, 08 November 2022

Sabung Ayam dibawah Gunung Kembar Sigi

Setelah pelepasan Al-Quran wakaf di Masjid Baiturrahim Lola kota Palu bersama dengan pemerintah daerah kota Palu, komunitas Patrac (Palu trail Community), malamnya kami diundang untuk berkunjung ke salah satu yayasan pondok tahfidzul Quran Madinah porame tepatnya di daerah Sigi Sulawesi Tengah. 

Sampai di Pondok Tahfidz 22.30 WITA tim BWA tiba di desa porame Kec. Kinovaro Kabupaten Sigi di Sulawesi Tengah, dengan jumlah Kepala keluarga sekitar 500kk. Kami jumpa dengan Ustad Muhammad Yusuf CH.ST.M.Pd mudir pondok pesantren tahfidzul Qur'an. Beliau menyambut tim dengan luar biasa banyak cerita pengalaman yang beliau utarakan kepada kami salah satunya tentang pondok pesantren tahfidzul Quran Al Madinah porame yang dibangun sejak 1 Ramadhan 2020.

Kami baru menyadari ternyata pondok pesantren tahfidzul Quran Al Madinah porame ini rupanya berada di tengah-tengah pemukiman non muslim, bahkan tidak jauh dari pesantren ada gereja besar namun Alhamdulillah kehidupan toleransi di sini sangat tinggi. Pondok tahfidzul Qur'an ini dibangun untuk menjadi benteng akidah Bagi saudara Muslim karena berawal dari kerisauan Ustd Yusuf terhadap judi sabung ayam, alhamdulillah judi sabung ayam di Desa Porame sekarang sudah bubar tidak ada lagi bahkan banyak orang tua dari santri yang dahulunya para pemain sabung ayam kini banyak yang ikut kajian kajian rutin selain itu juga diharapkan pondok dapat berperan dalam memberantas buta aksara Al-Quran & kaderisasi ulama penghafal Al-Quran. 

Santri yang bermukim di pondok tahfidzul Qur'an ini kurang lebihnya ada sekitar 12 orang, sedangkan yang mengaji rutin di TPQ sekitar 100 orang dari masyarakat setempat. Ada beberapa Santri yang merupakan salah satu anak dari korban gempa Tsunami dan likuifaksi pada tahun 2018 lalu salah satu anak yang bermukim itu namanya Akbar 12th.

Rabu 9 November 2022 usai salat subuh berjamaah salah satu tim BWA yang bernama Welly berbincang bersama beberapa santri Akbar. Sebelum melanjutkan pendidikan di pondok tahfidzul Quran ini Akbar tinggal di daerah Perumnas. Perumnas merupakan salah satu daerah yang terdampak likuifaksi terparah di kota Palu hampir rata-rata rumah yang ada di Perumnas itu bergeser tanahnya, rumahnya hancur dan banyak yang terhisap ke dalam tanah tak terkecuali yang dialami oleh santri kami Akbar bahkan kedua orang tua dan kakak adiknya pun menjadi korban. Setelah menjadi yatim piatu Akbar diasuh oleh tantenya dan melanjutkan pendidikan di pondok tahfidzul Quran Al Madinah. 

Di pondok tahfidz ini Akbar menimba ilmu ingin menjadi penghafal Al-Quran dan menjadi seorang ulama yang terkenal. Dengan menjadi penghafal Al-Quran dan menjadi ulama. Cerita sedikit tentang Akbar, Awal mula Akbar di pesantren dia seperti anak yang murung kurang berinteraksi dengan teman-temannya mungkin karena ia sebagai anak yatim piatu. Satu hal yang kadang membuat ia murung ketika ada kunjungan para orang tua santri. Akbar lebih sering menyendiri dipojok pesantren melihat teman-temannya diberi sangu jajan, dipeluk oleh ayah ibu, akbar hanya bisa melihat dan merenung. Alhamdulillah Akbar selamat dari likuifaksi karena pada saat itu ia hendak sholat maghrib berjama'ah, namun naas kejadian itu tidak dapat terelakan ketika menimpa seluruh keluarganya termasuk ayah ibu adik dan kakaknya. Semoga dengan menuntut ilmu dii pondok tahfidzul Quran ini Akbar ingin memberikan mahkota kepada kedua orang tuanya. Semoga ilmu jariyahnya menjadi pahala terbaik untuk kedua orang tuanya untuk guru-gurunya, dan untuk saudara Muslim yang telah membantunya. 




EmoticonEmoticon